A. Kabel Penghantar
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kegunaannya. Berdasarkan kontruksinya penghantar dapat diklasfikasikan sebagai berikut :
- Pengantar Pejal, Penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berjumlah tunggal
- Penghantar Berlilit, pengantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit
- Pengantar serabut, penghantarnya berbentuk serabut dan bersifat fleksibel, biasa dipakai untuk tempat yang sulit
- Penghantar persegi(Busbar), penghantar yang berbentuk persegi panjang, yang biasa di pakai dlam PHB
- Pengantar simplex, Kabel yang digunakan untuk satu macam pengantar saja, seperti netral dan fasa saja, contoh penghantar simplex yaitu : NYA, NYAF dll
- Penghantar Duplex, Kabel yang digunakan untuk menghantarkan dua aliran(dua fasa berbeda atau fasa dan netral) contohnya : NYM, NYY dll
dalam instalasi penerangan listrik, penghantar memiliki kode atau nomenklatur untuk menunjukan jenis penghantar, jumlah pengantar dan jenis isolasi
Berikut adalah format digit pada nomenklatur penghantar
Berikut adalah kode dalam nomenklatur penghantar
Sebagai contoh, jika pada kabel terdapat nomenlaktur NYM, maka kabel tersebut
N Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVC
M Berselubung PVC
dalam instalasi penerangan listrik, Kabel yang biasa digunakan adalah jenis kabel NYA dan NYM
B. Rol isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
C.Pipa Instalasi
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8”.
C. Kontak sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung:
1) Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
2) Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.
3) Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
4) kotak sambung L
biasanya digunakan untuk tempat penyambungan stop kontak
D. Sakelar
Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Berdasarkan cara dan sistem kerja sakelar dibedakan menjadi:
1)Sakelar tunggal
Pada saelar ini terdapat dua titik kontak untuk memutus/menyambung arus dari sumber ke beban, sesuai namanya sakelar ini hanya mampu melayani beban tunggal.
2)Saklar Seri
pada sakelar ini terdapat tiga titik sambung untuk memutus dan menyambung arus dari sumber ke beban, saklar ini mampu melayani dua buah beban.
3) Saklar Dwi Kutub
Pada saklar ini terdapat 4 titik sambung untuka menyambung/memutus arus dari sumber ke beban, sakelar ini digunakan untuk memutus/menyambung hantaran fasa dan nol secara bersamaan, biasa digunakan pada boks sekering
4) sakelar Tukar
sakelar ini digunakan untuk mematikan/menghidupkan sebuah lampu dari dua tempat yang berbeda atau menghidupkan dua buah lampu secara bergantian, sakelar ini juga disebut sakelar hotel, karena banyak digunakan dihotel-hotel.
5) sakelar dimmer
Sakelar ini fungsi kerjanya seperti potensio meter yaitu mengatur besarnya arus yang masuk ke beban, sehingga dapat difungsikan untuk mengatur terang redup sebuah lampu
6) Sakelar silang
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.
E.Fitting
Fitting adalah komponen listrik untuk menghubungkan lampu dengan kawat penghantar. Terdapat berbagai jenis fitting diantaranya : fitting gantung, fitting duduk, fitting kombinasi dll
F.Stop kontak dan steker
Sebagai alat untuk menghubungkan/memutuskan arus listrik ke beban, cara kerjanya adalah dengan menghubungkan stop kontak dengan steker
H. PHB
Merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat pembagi dan penyaluran tenaga listrik dari sumber ke beban agar bisa seimbang.
I. MCB
Merupakan pengaman untuk mengamankan instalasi listrik dari bahaya arus lebih akibat kelebihan beban maupun hubung singkat atau short sirkuit. Rating pengamaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan arus nominal/lebih besar dari arus nominal(I Pengaman > I nominal )
J.Klem
Digunakan untuk menahan pipa agar dapat menempel pada dinding atau langit-langit. Klem biasanya terbuat dari PVC. Dipasang dengan menggunakan skrup atau paku dengan jarak 50cm atau kurang dari 1m antara satu dengan yang lainnya.
K.isolasi
Untuk mengisolasi sambungan kabel agar tidak terhubung dengan kabel lainnya.
L.Lasdop
Digunakan untuk menutup sambungan ekor babi/pig tail dalam kotak sambung
Macam-macam Instalasi secara umum
Dalam dunia kelistrikan ada beberapa jenis instalasi listrik yang biasa digunakan dalam keseharian, diantaranya:
A.Menurut jenis arus
1)Instalasi arus searah
Instalasi arus searah biasanya bekerja paa tegangan 110V,220V dan 240V, di Indonesia penggunaanya adalah industri berdasarkan elektronika, seperti PT. KAI
2)instalasi Arus Bolak balik
Instalasi arus bolak balik pada umummnya bekerja pada tegangan PLN yaitu 220/380V, penggunaanya banyak digunakan oleh rumah tangga industri dan komersil
B.menurut besar tegangan
1)Tegangan Rendah (TR)220V/380V
Digunakan untuk saluran distribusi, penerangan rumah dan jalan, komersial dan industri
2)Tegangan Menengah (TM)20KV
Dipergunakan pada pusat pembangkit dan gardu induk
3)Tengangan Tinggi (TT)30KV, 70KV, 150KV, 250KV
Digunakan pada jaringan transmisi jarak jauh seperti jaringan antar pusat pembangkit. Tegangan yang tinggi dimaksudsudkan untuk mengatasi Losses akibat jarak yang jauh.
4)Tegangan Extra Tinggi (TET)500KV, 750KV, 250KV, 1000KV
Dipergunakan untuk saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang besar besar pada tegangan yang tinggi selama arusnya yang kecil, sehingga muatan transmisi tenaganya kecil
C.menurut Pemakaian
1).Instalasi Penerangan
Instalasi listrik yang digunakan untuk melayani beban penerangan
2)Instalasi Tenaga
Instalasi listrik yang digunakan untuk melayani beban seperti kipas angin, mesin cuci, TV, Kulkas, dan Motor listrik.
3)Instalasi Khusus
Instalasi listrik yang terdapat dalam kapal, pesawat, mobil dll
4)instalasi Komunikasi
Instalasi untuk jaringan telepon, Internet, telegraf dll
D.Menurut Jumlah Fasa
1) Instalasi Listrik 1 fasa
Instalasi yang memiliki satu buah fasa dan tegangan kerja sebesar 220V Pada umumnya digunakan untuk instalasi penerangan rumah tinggal dan semacamnya
2) Instalasi Listrik 3 fasa
Instalasi listrik yang memiliki tiga buah fasa yang biasa dinotasikan sebagai R,S, dan T dan memiliki tegangan kerja 220V/380V, pada umumnya digunakan untuk instalasi industri.
Macam macam instalasi penerangan listrik
Instalasi peneranagan listrik dibagi menjadi 3 yaitu ;
Instalasi listrik penerangan sistem kawat rentang (menggunakan rol isolator)
Instalasi listrik penerangan sistem kabel berselubung
Instalasi listirk penerangan sistem dalam pipa pvc
Instalasi listrik penerangan sistem kawat rentang
Pemasangan hantaran/kabel diatas plapon dapat dipasang dengan menggunakan rol isolator. Penggunaan rol isolator digunakan untuk menyangga kabel instalasi. Jarak antara rol isolator minimal 3 cm, sedang jarak antara rol isolator pada rentang kabel maksimal 1 m, setiap percabangan kabel menggunakan sambungan pigtail yang diisolasi kemudian ditutup dengan lasdop.
Cara pemasangan rol isolator :
Tentukan dimana rol-rol isolator akan dipasang
Pasanglah rol-rol isolator menggunakan skrup kayu yang sesuai
Ikat hantaran pada awal rol isolator dengan kuat, sedang pada bagian tengah masi kendor
Tarik hantaran pada ujung akhir rol isolator agar hantaran merenggang dan lurus kemudian diikat
Kencangkan ikatan pada bagian tengah yang masih kendor tadi
Unutk kabel yang mempunyai penampang 1,5 mm2 atau 2,5mm2 jarak antara dua rol isolator maksimum 1m untuk kabel yang mempunyai 4mm2 atau lebih jaraknya maksimum 6 m
Kabel tidak boleh dibelitkan pada rol isolator kecuali pada ujung tarikan rentang
Instalasi penerangan listrik sistem kabel berselubung (NYM)
Pemasangan instalasi penerangan ini menggunakan kabel NYM, kabel ini dapat digunakan diatas dan diluar plasteran pada ruang kering dan lembab. Ukuran kabel NYM yang biasa digunakan untuk instalasi penerangan dengan kabel NYM 3 x 2,5mm2 dan 2 x 1,5mm2. Pemasangan instalasi penerangan dengan kabel NYM tidak boleh dipasang didalam atau diluar dinding atau pada ruang lembab dan kering. Jarak pemasangan klem 25 cm dan tidak boleh dipasang di dalam tanah.
Instalasi penerangan listrik sistem PVC
Pemasangan penerangan listrik dengan sistem pipa pvc ini adalah pemasangan instalasi yang sudah umum digunakan untuk instalasi penerangan rumah. Sistem pemasangan ini menggunakan pipa pvc untuk melindungi kabel yang berada didalamnya. Kabel yang biasa digunakan pada sistem pemasangan ini adalah kabel NYA, didalam pipa pvc kabel NYA ini akan dimasukan dan dirangkai disetiap percabangannya menggunakan T-DOOS sebagai tempat penyambungnya. Pemasangannya dapat ditanam dalam dinding ataupun luar dinding dengan menggunakan klem sebagai pengikat dengan jarak 1 m.
Macam-macam Instalasi penerangan berdasarkan penempatan kabel penghantar
1)Instalasi Penerangan Listrik Inbow
Yaitu Instalasi penerangan listrik dimana kabel penghantarnya dipasang dengan cara ditanam dalam tembok
2)Instalasi Penerangan Listrik Outbow
Yaitu Instalasi penerangan listrik dimana kabel penghantarnya dipasang dengan cara ditempel pada tembok menggunakan pipa pvc atau menggunakan kabel berselubung seperti NYM
Prinsip dasar instalasi listrik
A.Keamanan
Keamanan yaitu mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu instalasi listrik terhadap manusia, bangunan dan instalasi listrik itu sendiri
B.Keandalan
Seluruh peralatan yang dipakai dalam instalasi harus andal baik secara mekanik maupun kelistrikannya
C.Kemudahan
Pemasangan instalasi yang mudah untuk dijangkau oleh pengguna dalam pengoperasiaanya
D. Ketersediaan
Instalasi mampu melayani kebutuhan daya maupun untuk perluasan instalasi
F. Keindahan
instalasi harus diatur sedemikian rupa agar terlihat rapi dan indah
G. Ekonomis
Instalasi harus memperhitungkan biaya yang dapat dijangkau oleh pengguna
Menentukan Tata Letak lampu
Dengan ditetapkan jenis penggunaan ruangan dan jenis lampu yang digunakan pada ruangan tersebut, maka jumlah lampu dapat dihitung dengan persamaan
N=(A x E)/(O x d x n)
Dimana
N= Jumlah Lampu
A= Luas Ruangan
E= Kuat penerangan yang diinginkan (LUX)
O= Intensitas cahaya lampu (LUMEN)
d= Faktro depresiasi (%)
n= efisiensi
Untuk mengetahui kuat penerangan(LUX) suatu ruangan yang sudah ditentunkan dapat merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur tentang kuat penerangan
Untuk mengetahui besarnya Intensitas cahaya lampu(LUX) dapat dilihat pada katalog produk lampu yang digunakan
Identifikasi Kebutuhan Komponen
Dari instalasi penerangan rumah diatas, pemasangan segera dapat dilaksanakan setelah gambar rencana tersebut diajukan ke PLN dan mendapat pengesahan. Untuk pemasangan instalasi listrik tersebut dapat dilaksanakan oleh Instalatir atau Biro Teknik Listrik (BTL).Disamping gambar rencana, seorang perencana Biro Teknik Listrik atau Instalatir harus membuat analisis kebutuhan bahan-bahan instalasi listrik yang diperlukan serta ongkos-ongkos lainnya yang nantinya akan diajukan kepada konsumen (pelanggan)Analisis Kebutuhan Bahan-Bahan InstalasiBerdasarkan gambar denah rumah seperti pada Gambar 1, dapat kita analisis kebutuhan bahan/komponen instalasi listrik antara lain :
- 1.6 buah saklar tunggal, 1 buah saklar seri dan 2 buah kotak kontak.
- 2.Untuk 8 buah gantungan titik lampu diperlukan :
a.8 buah roset.
b.8 buah fitting.
c.8 x 2 meter snoer pendel. - 3.Saklar-saklar, kotak kontak dan roset harus dipasang pada kayu. Jadi dibutuhkan 8 x 2 + 1 = 17 buah roset kayu.
- 4.Instalasi yang dipasang direncanakan sistem 1 fasa, 1 group maka hanya dibutuhkan kotak sekering yang lengkap dari 6 Ampere.
- 5.Pipa PVC instalasi.Pemasangan instalasi listrik denganpipa PVC, menurut peraturan PUIL adalah pemasangan saklar pada dinding paling rendah 1,5 meter dari lantai, dengan demikian juga dengan kotak kontak. Sedangkan kotak sekering 1,7 meter dari lantai. Tinggi antara lantai sampai plafon adalah 3,5 meter.Jadi setiap saklar memerlukan pipa 3,5 – 1,5 = 2 meter, sehingga untuk 6 buah saklar tunggal, 1 buah saklar seri, 2 buah kotak kontak dan 2 buah kotak sekering dibutuhkan ( 6 + 1 + 2 + 1 ) x 2 m = 20 m.Pipa yang digunakan ukuran 5/8”. Dalam perdagangan 1 batang pipa PVC panjangnya 4 m, sehingga diperlukan pipa PVC sebanyak 20 : 4 = 5 batang.
- 6.Pada setiap ujung pipa harus dipasang tule, sehingga diperlukan 10 x 2 = 20 tule .
- 7.10 cm dari saklar, kotak kontak, kotak sekering harus dipasang klem-klem. Satu batang pipa PVC memerlukan 4 klem, sehingga dibutuhkan sebanyak 4 x 10 = 40 buah klem. Setiap klem membutuhkan 2 buah sekrup, sehingga dibutuhkan sekrup sebanyak 2 x 40 buah = 80 buah.
- 8.Menurut gambar rencana Gambar 1, dibutuhkan percabangan/penyambungan sebanyak 16 percabangan, sehingga dibutuhkan 16 kotak sambung.
- 9.Kabel penghantar yang diperlukan.
a.Kebel NYA, NYM biasanya dari tembaga berada dalam pipa PVC. Untuk ini dihitung menurut panjangnya pipa PVC ditambah untuk 10 cm pada sambungan-sambungan dari saklar-saklar, kotak kontak dan kotak sekering.Cara menghitung adalah sebagai berikut :
6 buah saklar= 6 x 2 x 2,1 m= 25,20 m
1 buah saklar seri= 1 x 3 x 2,1 m= 06,30 m
2 buah kotak kontak= 2 x 3 x 2,1 m= 12,60 m
1kotak sekering= 1 x 2 x 2,1 m= 04,20 m
Jumlah= 48,30 m
Estimasi Tenaga Kerja dan UpahPemasangan instalasi listrik mengacu pada gambar rencana dan dimana komponen/bahan-bahan akan dipasang. Pemasangan kabel listrik dan pipa kabel dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dan dibantu oleh tenaga pembantu. Untuk mengerjakan instalasi listrik tersebut diperlukan 2 orang tukang listrik dan 1 orang pelaksana selama 6 hari, dengan perincian upah sebagai berikut :
1 orang pelaksana per hari= Rp............;6 hari = Rp..........
2 orang tukang listrik per hari= Rp............; 6 hari = Rp..........
Jumlah = Rp..........
Setelah Membaca, memahami dan menelaah materi, silahkan para siswa mengerjakan tugas harian melalui link dibawah ini :)
Tugas 2 :bit.ly/IPLstemsend2
Komentar
Posting Komentar