Langsung ke konten utama

Materi 4 : Perangkat Hubung Bagi (PHB) Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana


 

Perangkat Hubung Bagi (PHB) Instalasi penerangan pada bangunan sederhana

Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau sirkit dan pemanfaatan tenaga, mengendalikan dan melindungi listrik.
adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.

Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas ; pembangkitan (generator) transmisi (penghantar) pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor,lampu, AC dan sebagianya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu

1. Arus

Yang dimaksud dengan arus ini adalah erat kaitannya dengan kapasitas PHB itu sendiri yang dipakai untuk melayani sejumlah beban yang sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan PHB ini perlu mempertimbangkan besarnya arus yang mengalir. yang perlu dipertimbangkan adalah :

  • Rating arus rel
  • Rating saluran masuk
  • Rating saluran keluar
  • Rating kemampuan rel dalam menghadapi arus hubung singkat

2. Proteksi dan instalasi

Didalam memilih PHB perlu dipertimbangkan pula kriteria pengaman dan pemasangan yaitu antara lain ;

  • Tingkat pengamanan
  • Metode instalasi
  • Jumlah muka operasi
  • Peralatan ukur untuk proteksi
  • Bahan pelengkap

3. Pemasangan komponen PHB

Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :

  • Pemasangan tetap
  • Pemasangan yang dapat dipindah-pindah
  • Pemasangan sistem laci

4. Jenis PHB

Bentu dan kontruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak sehingga susah dalam membedakannya jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari jenis aplikasinya. Berikut contoh aplikasi PHB yang lazim ditemui di lapangan :

  • PHB untuk penerangan dan daya
  • PHB Untuk unit konsumen
  • PHB Untuk distribusi saluran penghantar
  • PHB Untuk perbaikan faktor daya
  • PHB Untuk distribusi di industri
  • PHB Untuk distribusi motor-motor
  • PHB Utama
  • PHB Untuk distribusi
  • PHB Untuk subdistribusi
  • PHB Untuk kontrol

5. Bentuk dan kontruksi PHB

PHB jika ditinjau dari segi bentuk kontruksinya dapat dibedakan sebagai berikut :

  • Kontruksi terbuka, pada jenis PHB ini bagian-bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel, terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari berbagai sisi. Pemasangan PHB sistem terbuka hanya di ijinkan pada ruangan yang tertutup dan hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk dalam ruangana tersebut. Didalam kotak PHB sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel,sekring, sakelar kontraktor
  • Kontruksi semi tertutup, PHB jenis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadinya kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan pada PHB. Pengaman ini pada umumnya dipasang pada bagian sakelar tombol operasi muka, sehingga operator tidak mempunyai akses menyentuh bagian-bagian yang bertegangan pada PHB dari arah muka.
  • Kontruksi Lemari, PHB jenis lemari ini tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena bentuknya yang tertutup maka pemasangan PHB jenis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkunci atau dengan kata lain dapat dipasang ditempat-tempat umum pengoperasian listrik.
  • Kontruksi kotak, PHB jenis kotak/box ini ada yang terbuat dari bahan isolasi, plat logam dan baja tuang. Didalam kotak sudah tersedia tempat untuk pengikat pemasangan rel sekring dan kontaktor.

6. Fungsi Utama PHB

  •   Menerima energi listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur)
  • ·Menyalurkan energi dari APP ke beban atau sub PHB lainnya
  •  Sebagai tempat pembagi, PHB merupakan tempat pembagian untuk membentuk beberapa group atau cabang sirkit
  • Sebagai tempat peletakan pemutus, proteksi, kontrol dan berbagai alat indikator seperti alat ukur dan lampu

7. Cara-cara pemasangan PHB

Dalam pengaplikasiannya PHB ini dapat dipasang pada berbagai daerah yaitu:

  • Dilantai dekat dinding
  • Dilantai berdiri bebas di ruangan
  • Menempel tetap di dinding
  • Digantung di langit-langit
  • Di pasang di rak

8. Syarat-syarat PHB

  •   PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur dan harus ditempatkan dalam ruangan yang leluasa.
  • PHB harus dirangcang dan dipasang sedemikian rupa agar pemeliharaan dan pelayanan mudah serta aman.
  • Penyambungan saluran keluar dan masuk pada PHB harus menggunakan terminal sehingga penyambungan dengan komponen dapat dilakukan dengan aman mudah dan teratur.
  • Terminal saluran kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya
  • Beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh tenaga listrik yang sama sedapat mungkin ditempatkan dalam satu kelompok
  • PHB atau bagiannya yang masing-masing disuplai dari sumber berlainan harus jelas terpisah dengan jarak minimal 5 cm
  • Komponen PHB harus dirancang memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang sesuai petunjuk pabrik pembuat , jarak udara, dan jarak rambatnya harus memenuhi kententuan sub pasal 601 J
  • Sambungan dan hubungan penghantar dalam PHB harus mengikuti ketentuan dalam pasal 741 J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 3 : Perencanaan Instalasi Penerangan Listrik Pada Bangunan Sederhana

    Setelah belajar mengenai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan Komponen-komponen Instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, kali ini kita akan belajar bagaimana cara perencanaan instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, namun apakah yang di maksud bangunan sederhana itu? Bangunan sederhana yang dimaksud disini adalah bangunan yang tidak memperlukan standar dan kompleksitas tinggi pada instalasi peneranggan listriknya, contoh bangunan sederhana ialah rumah tinggal, rumah ibadah ataupun sekolah yang biasanya memiliki kapasitas daya sebesar 450 VA/900 VA. A. Gambar Perencanaan Dalam merencanakan sebuah instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, kita harus membuat skema atau gambar untuk proses perencanaanya, adapun gambar yang diperlukan dalam instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana antara lain :  Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta

Materi 2 : Komponen Instalasi Penerangan Listrik pada bangunan sederhana

A. Kabel Penghantar Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kegunaannya. Berdasarkan kontruksinya penghantar dapat diklasfikasikan sebagai berikut : Pengantar Pejal, Penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berjumlah tunggal Penghantar Berlilit, pengantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit   Pengantar serabut, penghantarnya berbentuk serabut dan bersifat fleksibel, biasa dipakai untuk tempat yang sulit   Penghantar persegi(Busbar), penghantar yang berbentuk persegi panjang, yang biasa di pakai dlam PHB Adapun apabila ditinjau dari jumlah penghantarnya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Pengantar simplex, Kabel yang digunakan untuk satu macam pengantar saja, seperti netral dan fasa saja, contoh penghantar simplex yait