Langsung ke konten utama

Materi 3 : Perencanaan Instalasi Penerangan Listrik Pada Bangunan Sederhana

 

 

Setelah belajar mengenai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan Komponen-komponen Instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, kali ini kita akan belajar bagaimana cara perencanaan instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, namun apakah yang di maksud bangunan sederhana itu? Bangunan sederhana yang dimaksud disini adalah bangunan yang tidak memperlukan standar dan kompleksitas tinggi pada instalasi peneranggan listriknya, contoh bangunan sederhana ialah rumah tinggal, rumah ibadah ataupun sekolah yang biasanya memiliki kapasitas daya sebesar 450 VA/900 VA.

A. Gambar Perencanaan

Dalam merencanakan sebuah instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana, kita harus membuat skema atau gambar untuk proses perencanaanya, adapun gambar yang diperlukan dalam instalasi penerangan listrik pada bangunan sederhana antara lain : 



  • Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.  
  •  Gambar instalasi , Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

Pada gambar instalasi dimuat antara lain :

a. Gambar Tata letak 


 

Dengan gambar tata letak seorang instalatir dapat mengetahui komponen yang di perlukan dalam instalasi dan letak komponen tersebut dengan tujuan mempermudah dalam pemasangan.

b. Hubung Peralatan

Rancangan hubung peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya.

c. Gambar Hubungan

Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik. 

 

  • Gambar detail atau perincian yang diperlukan, misalnya :

a. Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubungan bagi.

b. Cara pemasangan alat-alat listrik.

c. Cara pemasangan kabelnya.

d. Cara kerja instalasi kontrolnya, kalau ada.

Gambar detail tersebut dapat juga diganti dengan keterangan atau uraian

  • Rekapitulasi

Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :

- Rekapitulasi material dan harga

- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya

- Rekapitulasi tenaga dan biaya 

 

B. Diagram Garis Tunggal Instalasi Penerangan

1. Diagram Garis Tunggal 

 

Dengan tujuan agar instalatir dapat mengetahui jalur pemasangan penghantar ke komponen dan mengetahui berapa banyak penghantar yang melewati jalur tersebut.

Pada diagram instalasi garis tunggal (gambar 39) meliputi :

a. Diagram perlengkapan hubungan bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponennya.

b. Keterangan mengenai beban terpasang dan pembagiannya.

c. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

d. Sistim pentanahannya.

2. Rekapitulasi Daya 

 

Table rekapitulasi daya dengan adanya tabel rekapitulasi daya seorang instalatir dapat mengetahui berapa besar pengaman yang akan di pakai dan pembagian kelompok yang sesuai standar

3. Daftar Bahan Instalasi 

 Mengenai daftar bahan instalasi meliputi :

a. Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan

b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu

c. Jumlah dan jenis perlengkapan hubungan bagi

d. Jumlah dan jenis armatur lampu

4. Uraian Teknis

Mengenai uraian teknis meliputi :

a. Ketentuan teknis dari peralatan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya.

b. Cara pengujiannya

c. Rencana waktu pelaksanaannya. 

 

C. Diagram Pengawatan Instalasi Penerangan

1. Diagram Pengawatan


 

Diagram pengawatan berfungsi untuk seorang instalatur dalam mengetahui secara detail, kabel yang akan di pasang dan komponen lain yang akan di pasang. Berikut ini contoh dari diagram pengawatan instalasi penerngan.

2. Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya adalah menyangkut anggaran yang diperlukan untuk memasang suatu unit instalasi listrik berdasarkan rencana instalasi yang diajukan atau disepakati.

Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu gambaran secara umum keadaan dari suatu ruangan yang akan dipasang instalasi listrik tersebut. Dari sini maka lebih mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan titik -titik cahaya sesuai dengan kebutuhan ruangan

Bagi pelaksana di lapangan, akan lebih menyesuaikan antara gambar instalasi yang telah dibuat dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

Instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis pekerjaan khusus, sehingga harus ditangani secara khusus. Dengan demikian dalam bidang instalasi listrik terdapat ketentuan-ketentuan dan peraturan tersendiri bagi pelaksanaannya. Pekerjaan instalasi listrik merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang kadang-kadang sangat kompleks. Hal ini tergantung kepada luas pekerjaan yang tangani. Rangkaian pekerjaan ini terutama meliputi penyediaan dan pemilihan bahan beserta peralatan yang diperlukan, mulai dari pelaksanaan sampai pengujian hasil kerja yang telah diselesaikan. Rencana pokok berupa gambar atau bahan akan diketahui macam bahan dan peralatan yang diperlukan. 

 

D. Saluran Pemipaan Instalasi Penerangan

1. Saluran Pemipaan

Saluran atau pemipaan berfungsi adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar. Dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapi.

Pipa instalasi yang digunakan dalam instalasi listrik antara lain :

1. Pipa besi/baja (konduit)

Pipa union adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa menggunakan las dan diberi cat meni berwarna merah. Pipa jenis ini dalam pengerjaannya mudah karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin. Selain daripada itu pipa union mudah pula dipotong dengan gergaji besi. Pipa jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif murah.

Dalam instalasi listrik, pada pemasangan pipa union, jika masih dalam jarak jangkauan tangan harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pembumian (arde).

Pemasangan pipa union umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan maksud menghindari terjadinya korosi atau karat.

Pipa PVC (plastik)

Pipa union yang terbuat dari besi, juga banyak dipakai pipa pelindung yang terbuat dari pipa bahan PVC atau paralon. Keuntungan penggunaan pipa PVC ini dibanding dengan pipa union antara lain adalah pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannya, mudah dibengkokkan dan yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan mengaibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa.

Penggunaan pipa PVC sangat cocok untuk daerah lembab sebab tidak akan menimbulkan korosi. Namun demikian pipa PVC mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan digunakan pada suhu kerja di atas 600C.

Pipa spiral (fleksibel)

Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel. Pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik atau juga dipakai sebagai pelindung pada penghantar instalasi tenaga seperti mesin bubut, pres, dan mesin skraf serta dikapal laut, dan sebagainya.

2. Tujuan Pemipaan Saluran Instalasi

Maksud dan tujuan pemasangan pipa pada instalasi listrik antara lain:

1. Untuk memberikan perlindungan pada penghantar terhadap gangguan mekanis yang mungkin terjadi pada penghantar.

2. Sebagai tempat untuk meletakkan/menyalurkan kabel penghantar di dalamnya

3. Untuk mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembali penghantar-penghantar pada waktu perbaikan/penggantian penghantar yang rusak.

Pada instalasi listrik direncanakan sedemikian rupa dengan permukaan bagian dalamnya harus licin, agar dalam penarikan kawat penghantar di dalam pipa tersebut tidak mengakibatkan isolasi kawat tersebut tidak rusak.

Pipa instalasi harus memenuhi ketentuan pada persyaratan sebagai berikut:

Pipa instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap kelembaban.

Misalnya: pipa baja, pipa PVC (pastik) atau bahan lain yang sederajat. (Pasal 730 D2 PUIL 2011).

Pipa instalasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi secara mekanis hantaran yang ada di dalamnya dan harus tahan terhadap tekanan mekanis yang mungkin timbul selama pemasangan dan pemakaian. (pasal 730 D3 sub. A PUIL 2011).

Permukaan bagian dalam dan luar dari pipa harus licin dan rata, tidak boleh terdapat lubang atau tonjolan yang tajam atau cacat lain yang sejenis pada bagian dalam atau luar pipa tersebut, serta harus dilindungi secara baik terhadap karat.

(pasal 730 D3 sub.b PUIL 2011).

Pada bagian dalam pada ujung dari bahagian penyambung pipa tidak boleh terdapat bahagian tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir lewat mana hantaran itu ditarik harus licin dan tidak tajam. Pada ujung bebas dari pipa instalasi yang terbuat dari baja, kawat dipasang-selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan terbuat dari bahan yang awet.

Pemasangan pipa instalasi harus sedemikian rupa sehingga hantaran dapat ditarik dengan mudah setelah pipa benda bantu dipasang, serta hantaran dapat diganti dengan mudah tanpa membongkar sistem pipa (pasal 730 F1 PUIL 2011).

Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat dalam jarak yang kanan tangan harus ditahankan dengan baik, kecuali bila pipa instalasi logam tersebut

dipergunakan untuk menyelubungi kabel yang mempunyai instalasi ganda (misalnya : NYM) atas digunakan hanya untuk menyelubungi kawat pertahanan. (pasal 730 F3 PUIL 2011).

Pipa instalasi harus sedapat mungkin dipasang secara tegak lurus atau mendatar. (pasal 730 F4 PUIL 2011)

Pipa instalasi PVC (plastik) memiliki beberapa keuntungan antara lain:

1. Tahan terhadap bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.

2. Tidak menyalurkan nyala api.

3. Ringan dan mudah dibawah/digunakan

4. Mudah dibentuk dengan menggunakan alat pemanas.

Pipa instalasi logam/baja memiliki beberapa keuntungan antara lain:

1. Lebih kuat

2. Tahan terhadap panas dan nyala api

3. Bisa dijadikan pentahanan langsung

4. Kerusakan mekanis tidak perlu diragukan

3. Cara Menentukan Jumlah Kawat Instalasi

Untuk menentukan berapa jumlah kawat penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

a. Rencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan dipasang.

b. Tentukan cara pelayanan titik cahaya yang akan dipasang, misalnya dipasang dua buah titik cahaya yang akan dilayani dari satu tempat yang sama.

c. Pilihlah komponen serta cara pelayanan yang efektif untuk titik-titik cahaya yang akan dipasang. Disini dapat menggunakan sakelar seri untuk melayani kedua lampu yang kan dipasang. 

d.Buatlah gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam membuat detail gambar instalasi.

e.Tentukan cara pemasangan yang akan digunakan, apakah instalasinya sistem rentang atau sistem tertutup. Jika menggunakan sistem tertutup, maka membutuhkan pipa sebagai peralatan pelindung hantaran, sebaliknya jika menggunakan sistem rentang maka membutuhkan rol isolator sebagai penyangga hantaran instalasinya.

f.Apabila akan membuat instalasi di dalam pipa, maka kita sudah dapat mengetahui berapa banyak hantaran yang akan dimasukkan ke dalam pipa.

g.Setelah mengetahui gambar pelaksanaan, maka dapat membuat gambar bagan dengan membubuhkan garis-garis lintang pada gambar bagan tersebut. Banyak kawat dan hubungan dua buah lampu tersebut adalah tiga batang 


 

contoh

1.Instalasi Dua Lampu Pijar Dengan Sakelar Tunggal 



 

Instalasi dua buah lampu dengan sebuah sakelar tunggal, artinya kedua lampu itu cukup dilayani oleh sebuah sakelar tunggal saja. Jadi dalam pemasangannya, hantaran kedua lampu itu diperoleh melalui sebuah sakelar.

2.Instalasi Dua Lampu Pijar Hubungan Gudang 


 

Dalam kasus ini dipasang satu sakelar tunggal dan satu sakelar tukar. Prinsipnya adalah penghubung (sakelar) dekat pintu telah digantikan oleh penghubung berkutub tunggal (1), dan pada titik penerangan 2 dipasang penghubung tukar (2) yang bekerja sebagai penghubung pengubah 

 3.Hubungan Gudang dalam Tanah yang Diperluas



 

Pada umumnya jenis hubungan ini banyak digunakan pada gudang-gudang seperti ruang persediaan dan timbunan, tetapi ruangan ini dapat dimasukki satu sisi dan letaknya harus berurutan.

Pengoperasian dari sakelar-sakelar ini sambil kita berjalan, kita dapat

menyalakan lampu yang satu dan memadamkan yang lain secara otomatis. Dan pada kasus ini kita dapat menghubungkan sejajar sejumlah lampu dari satu ruangan. Dari ruangan tersebut, kita dapat memadamkan dan menyalakan bersama lampu-lampu yang terhubung itu tanpa harus memadamkan dan menyalakan satu demi satu.

4.Hubungan Kamar Tidur 


 

Prinsip dasar hubungan ini adalah sama dengan hubungan gudang dalam tanah, tetapi penghubung muka yang berkutub tunggal harus diganti dengan sakelar tukar, sehingga kita dapat memadamkan tiap-tiap lampu pada pintu dan pada tempat tidur. Pada hubungan tukar ini dapat diperluas dengan penghubung silang

5.Hubungan untuk Ruangan yang Luas 


 

Dalam ruangan yang luas, biasanya hanya membutuhkan sebagian dari seluruh penerangan yang ada. Misal untuk ruang yang panjang terkadang hanya diperlukan untuk menyalakan beberapa lampu saja. Oleh karena itu kita dapat menggunakan hubungan tukar dengan kombinasi sakelar silang untuk beberapa buah lampu. Pada prinsipnya dari kelima lampu, kita dapat menghidupkan sebagian atau seluruhnya dari tempat yang berbeda

6.Instalasi Lampu Pijar dengan Sakelar Tunggal 


 

Pemasangan instalasi ini direncanakan untuk pemasangan dalam pipa. Bagaimana rencana dan pelaksanaan untuk jenis instalasi ini dapat diihat pada gambar

7Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Sakelar Seri atau Deret 


 

Penggunaan sakelar seri atau deret dimaksudkan agar menyala atau padamnya lampu dapat diatur sebagai berikut :

Lampi 1 hidup, sedangkan lampu 2 masih padam.

Lampu 2 hidup, tetapilampu 1 menjadi padam.

Lampu 1 dan 2 hidup (menyala) semua.

Kedua lampu padam semua.

Demikian seterusnya, akan kembali lagi seperti keadaan semula. Instalasi semacam ini dapat dijelaskan dalam bagan seperti tertera pada gambar 50 (a). Sakelar seri semacam itu banyak dipakai untuk melayani lampu korona. Lampu ini mempunyai sebuah lampu besar (sebagai lampu 1) dan beberapa lampu agak kecil yang dihubungkan paralel (sebagai lampu 2). Lampu 1 dan lampu 2 akan menyala atau padam sesuai dengan penjelasan di atas. Bagan pemasangan lampu korona tersebut dapat dijelaskan pada gambar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 4 : Perangkat Hubung Bagi (PHB) Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana

  Perangkat Hubung Bagi (PHB) Instalasi penerangan pada bangunan sederhana Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau sirkit dan pemanfaatan tenaga, mengendalikan dan melindungi listrik. adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas ; pembangkitan (generator) transmisi (penghantar) pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor,lampu, AC dan sebagianya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu 1. Arus Yang dimaksud dengan arus ini adalah erat kaitannya dengan kapasitas PHB itu sendiri yang dipakai untuk melayani sejumlah beban yang sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan PHB ini perlu mempertimbangkan besarnya arus yang mengalir. ya

Materi 2 : Komponen Instalasi Penerangan Listrik pada bangunan sederhana

A. Kabel Penghantar Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kegunaannya. Berdasarkan kontruksinya penghantar dapat diklasfikasikan sebagai berikut : Pengantar Pejal, Penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berjumlah tunggal Penghantar Berlilit, pengantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit   Pengantar serabut, penghantarnya berbentuk serabut dan bersifat fleksibel, biasa dipakai untuk tempat yang sulit   Penghantar persegi(Busbar), penghantar yang berbentuk persegi panjang, yang biasa di pakai dlam PHB Adapun apabila ditinjau dari jumlah penghantarnya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Pengantar simplex, Kabel yang digunakan untuk satu macam pengantar saja, seperti netral dan fasa saja, contoh penghantar simplex yait